Senin, 03 Juni 2013

BAGIAN 5 - Menyongsong Hari-Hari Esok

Apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, sedetik, semenit, sejam, sehari, sebulan, setahun dan seterusnya, tidak ada orang yang mengetahuinya. Apakah akan menyenangkan atau-kah akan menyedihkan.  Semua itu adalah rahasia Illahi. Kewajiban kita adalah menyongsongnya dengan penuh keikhlasan, sebagai cobaan dan ujian dari Allah SWT. Sikap kita terhadap apa yang terjadi menimpa kita baik menyenangkan maupun tidak, itulah yang akan dinilai oleh Allah SWT.  Pedoman kita sebagai umat Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Uraian-uraian diatas menjelaskan secara gam-blang tentang tujuan hidup manusia, hakekat hidup manusia dan korelasi (hubungan) antara ketentuan Allah SWT dan usaha manusia.
Pada dasarnya tujuan manusia hidup di dunia ini adalah perjuangan menghadapi ujian dan cobaan untuk mencapai tempat semula manusia (Nabi Adam AS) diciptakan yaitu syurga.
Hakekat hidup manusia di dunia adalah untuk menyembah kepada Allah SWT, untuk taat pada perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Korelasi (hubungan) antara ketentuan Allah SWT dan usaha manusia adalah manusia hanya diberi kebebasan untuk memilih antara taat atau ingkar, di luar itu adalah kuasa Allah SWT.

Implementasi dalam setiap aktifitas.

Implementasi dari semua itu adalah setiap aktivitas kita di dunia akan dihadapkan pada dua pilihan, taat pada Allah SWT atau ingkar pada Allah SWT. Apabila pilhan kita adalah taat  pada Allah SWT berarti kita menyembah Allah SWT dan akan mendapat pahala. Sedangkan apabila kita memilih ingkar pada Allah SWT berarti kita tidak menyembah Allah SWT dan akan mendapat dosa.
Misalkan kita memperoleh jabatan di mana biasanya rentan terhadap penyelewengan-penye-lewengan. Apabila kita tidak melakukan penye-lewengan, maka itu menunjukkan kita taat kepada Allah SWT. yang berarti menyembah Allah SWT  dan akan mendapat pahala. Sedangkan apabila kita melakukan penyelewengan, maka itu menunjukkan kita ingkar pada Allah SWT yang berarti kita tidak menyembah Allah SWT dan akan  mendapat dosa.
Dalam hal kebersihan, sudah jelas dikatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Apabila kita melakukan pekerjaan untuk kebersihan, maka itu menunjukkan kita taat pada Allah SWT yang berarti kita menyembah Allah SWT dan akan mendapat pahala. Sedangkan apabila kita mengabai-kan kebersihan maka itu menunjukkan kita ingkar kepada Allah SWT yang berarti kita tidak menyem-bah Allah SWT dan akan mendapat dosa.
Apabila kita melihat tetangga kita dalam kesulitan lalu kita menolongnya, itu menunjukkan kita taat pada Allah SWT yang berarti kita menyembah Allah SWT dan akan mendapat pahala. Sedangkan apabila kita membiarkannya dalam kesulitan, itu menunjukkan kita ingkar pada Allah SWT yang berarti kita tidak menyembah Allah SWT dan akan mendapat dosa.

Pada dasarnya setiap aktivitas kita di dunia ini setiap saat, setiap waktu akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu taat kepada Allah SWT atau ingkar pada Allah SWT. Kita harus menyikapinya sebagai ibadah untuk menunjukkan ketaatan kita kepada Allah SWT yang berarti kita menyembah Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar