Senin, 03 Juni 2013

BAGIAN 6 - MENYONGSONG REZKI

Untuk dapat hidup, manusia perlu memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makan, pakaian, tempat bernaung dan lain sebagainya. Oleh karena itu manusia sibuk berusaha untuk dapat memperoleh kebutuhannya tersebut.
Karena ketakutannya pada hari-hari esok, maka manusia sibuk  mencari kebutuhannya dengan sekuat tenaga dan menumpuknya. Bahkan ditambah sikap rakus manusia, dalam mencari kebutuhan hidupnya itu dengan melakukan berbagai cara bahkan dengan merugikan orang lain. Sehingga terjadilah perteng-karan-pertengkaran, penipuan-penipuan, pembunuh-an-pembunuhan dan lain-lain.
  Perilaku tersebut adalah perilaku binatang yang tidak sepantasnya terjadi pada manusia, karena manusia itu diberi akal dan manusia itu dilebihkan dari makhluk yang lainnya adalah karena akalnya.
Mengapa keadaan itu sering terjadi dalam kehidupan manusia adalah karena nafsu manusia yang dipengaruhi oleh syaitan. Memang syaitan melihat celah kelemahan manusia pada unsur nafsu ini.
Manusia yang dapat  mengendalikan nafsulah yang  akan terhindar dari perilaku seperti binatang. Pedomannya adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Dalam urusan rezki sudah ada pedomannya yang tertuang dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Allah SWT telah mengatur dan menjamin rezki makhluknya.


Ayat-ayat Al-Qur’an

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu.
             (Al-Baqoroh ayat 45).

(Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya, dan bahwa mereka akan kembali pada-Nya
                         (Al-Baqoroh ayat 46).

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
                        (Al-Baqoroh ayat 153).


Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
                         (Al-Baqoroh ayat 186)

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
                          (Al-Baqoroh 261)

Dan perumpamaan orang-orang yang mem-belanjakan hartanya karena mencari keridhoan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
                         (Al-Baqoroh ayat 265)

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
                          (An-Nisaa’ ayat 100)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
(Al-Maaidah ayat 35)


Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhan-mu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
(Al-An’aam ayat 132)

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
(Al-A’raaf ayat 58)


Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni’mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,
(Al-Anfaal ayat 53)


dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesung-guhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa kiamat.
(Huud ayat 3)

Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
(Ar-Ra’d ayat 26)

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema’lumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyu-kur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(Ibrahim ayat 7)

Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.
(Ath-Thalaaq ayat 2)

Dan memberikan rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguh-nya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(At-Thalaaq ayat 3)

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkit-kan.
(Al-Mulk ayat 15

“Apabila telah ditunaikan sholat, maka berte-baranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”
(Al-Jumu’ah ayat 10)

Sesungguhnya Tuhan-mu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyem-pitkannya;  sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
(Al-Israa’ ayat 30)

Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (ni’mat).
(Al-Furqaan ayat 50

Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
(Al-Qashash ayat 73)

Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyem-pitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Al-Ankabuut ayat 62)

Katakanlah : “Sesungguhnya Tuhanku melapang-kan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah yang menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
(Saba ayat 39)

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
(Faathir ayat 29)



agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
(Faathir ayat 30)

Dan Tuhanmu berfirman : “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang menyombongkan dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.
(Al-Mu’min ayat 60)

Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyak-an manusia tidak bersyukur.
(Al-Mu’min aya 61)

Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.
(Asy-Syuura ayat20)

Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melam-paui batas di muka bumi, tetapi Allah menurun-kan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.
(Asy-Syuura ayat 27)

Dan Dia-lah yang menurunkan hujan sesudah berputus asa dan menyebarkan rahmatnya. Dan Dia-lah Yang Maha Pelindung lagi Maha terpuji.
(Asy-Syuura ayat 28)

Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.
(Al-Ahqaaf ayat 19)

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (ke-kuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,
(Adz-Dzaariyaat ayat 20)
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan ?
(Adz-Dzaariyaat ayat 21)

Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
(Adz-Dzaariyaat ayat 22)


Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhan-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri,
(Ath-Thuur ayat 48)

dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).

(Ath-Thuur ayat 49)
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
(Al-Hadiid ayat 18)

Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
(Al-Jumu’ah ayat 10)


Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
(Alam Nasyrah ayat 5)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Alam Nasyrah ayat 6)

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),  kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
(Alam Nasyrah ayat 7)

Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.
(Alam Nasyrah ayat 8)




Hadits-hadits Qudsi

Allah SWT berfirman kepada para malaikat yang diserahi urusan rezki bani Adam : “Hamba manapun yang kalian dapati cita-citanya hanya satu (yaitu semata-mata untuk akhirat), jaminlah rezkinya di langit dan di bumi. Dan hamba manapun yang kalian dapati mencari rezkinya dengan jujur karena berhati-hati mencari keadilan, berilah dia rezki yang baik dan mudahkanlah baginya. Dan jika ia telah melampaui batas kepada selain itu, biarkanlah dia sendiri mengusahakan apa yang dikehendakinya. Kemu-dian dia tidak akan mencapai lebih dari apa yang telah Aku tetapkan untuknya”
(HQR Abu Naim dari Abu Hurairah r.a.)

Wahai hamba-hamba-Ku ! Aku telah berikan kurnia kepada kalian dan Aku telah meminta hutang, pinjaman atau kridit dari kalian. Barangsiapa yang telah memberikan sesuatu kepada-Ku dari apa yang telah Ku- kurniakan itu dengan ta’at, niscaya Ku-segerakan (membalasnya) dalam waktu singkat (dunia) dan Ku-simpan baginya untuk waktu mendatang (akhirat). Tetapi barangsiapa yang Ku-ambil daripadanya sesuatu yang telah Ku-berikan itu secara paksa, namun ia bersabar dan berusaha dengan ikhlas karena Allah, niscaya Ku-wajibkan pemberian hadiah dan rahmat-Ku baginya, Ku-catatkan bahwa dia termasuk orang yang dapat petunjuk, dan Ku-perbolehkan dia menikmati pandangan kepada-Ku.
(HR. Rafi’I dari Abu Hurairah r.a)

Allah Tabaraka wata’ala berfirman (Hadits Qudsi) : “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepa-damu”
(HR. Muslim)

Seseorang yang telah aku Kurniai badan yang sehat dan rezki yang lapang, namun tidak mau bertamu kepada-Ku setelah empat tahun, sesungguhnya ia terlarang untuk mendapat pahala dari sisi Allah SWT.
(HQR. Thabarani dalam Kitab al-Ausath dan Abu Ya’la dari Abud-Darda r.a.)


Allah telah memberikan wahyu kepada Daud : “Demi keagungan-Ku setiap hamba yang menggantungkan diri kepada-Ku, tanpa bergan-tung kepada mahluk-Ku (yang Ku-ketahui dari niatnya) dan ditipu oleh siapa pun yang ada di langit dan bumi, pasti Aku beri jalan ke luar baginya dari tipu muslihat itu. Dan setiap hamba yang menggantungkan diri kepada mahluk, tanpa bergantung kepada-Ku (yang Ku-ketahui dari niatnya) Aku putuskan rezkinya dari langit, dan Aku tetapkan kehancurannya. Dan setiap hamba ta’at kepada-Ku, pasti Aku mengurniainya sebe-lum meminta kepada-Ku, dan mengabulkannya sebelum berdoa kepada-Ku, serta mengampuninya sebelum minta ampunan kepada-Ku.
(HQR Tamam, Ibnu ‘Asakir dan dailami dari Abdurrahman bin Ka’ab bin Malik yang bersumber dari bapaknya)


Wahai Dunia ! Berhidmatlah kepada orang yang telah berhidmat kepada-Ku, dan perbudaklah orang yang mengabdi kepadamu.
(HQR. Al-Qudla’I yang bersumber dari Ibnu Mas’ud r.a.)

Wahai bani Adam ! Pindahkanlah simpananmu kepada-Ku dan janganlah habis karena kebakaran, kebanjiran dan bukan pula karena kecurian. Aku akan memberikannya kembali (tunai) kepadamu, bilamana engkau sangat memerlukannya.
(HQR. Baihaqi, mursal yang bersumber dari al-Hasan. Al-Hafid al Mundziri berkata : “hadits ini diriwayatkan juga oleh at-Thabarani dan Baihaqi, ia mursal.”Wallahu A’lam)


Wahai bani Adam ! Lakukanlah infaq, pasti Aku akan limpahkan kurnia kepadamu. Sesungguhnya Yaminullah (gudang ni’mat dan kelebihan-Nya), sangat penuh berlimpah ruah, tidak akan susut sedikitpun siang ataupun malam.
(HQR Daraquthni yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)






Hadits-hadits Rasulullah Nabi Muhammad SAW

Barangsiapa dikaruniai Allah kenikmatan hendaklah dia bertahmid (memuji) kepada Allah, dan barangsiapa merasa diperlambat rezekinya hendaklah dia beristighfar kepada Allah. Barangsiapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah mengucapkan “Laa haula walaa Quwwata illaa billaahi A’liyyil A’dhiim (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan serta Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar)
(HR. Baihaqi dan Ar-rabii’)

Allah memberi rezki kepada hamba-Nya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya.
(HR. Aththusi)


Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezki.
(HR. Athabrani)

Bangunlah pagi hari untuk mencari rezki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan.
(HR. Athabrani dan Al-Bazzar)

“Turunkanlah (datangkanlah) rezkimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh”.
(HR. Athhabrani)

“Allah mengkhususkan pemberian kenikmatan-Nya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemas-lahatan umat manusia. Apabila mereka membe-lanjakannya (menggunakannya) untuk kepen-tingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain”.
(HR. Athabrani dan Abu Dawud)

“Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat  melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen)”
(HR. Athabrani)

“Apabila dibukakan bagi seseorang pintu rezki maka hendaklah dia melestarikannya (jangan suka berpindah-pindah ke pintu-pintu rezki lain atau berpindah-pindah usaha)”.
(HR. Al Baihaqi)

Sesungguhnya rezki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya.
(HR. Athabrani)

Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta maka pergunakanlah (makanlah) dan sedekah-kanlah sebagiannya.
(HR. Muslim)

Pokok segala urusan ialah Al-Islam dan tiangnya adalah sholat dan puncaknya (atapnya) adalah berjihad.
(HR. Attirmidzi)

Barangsiapa meninggalkan sholat Ashar dengan sengaja maka Allah akan menggagalkan amalan-nya (usahanya).
(HR.Al Bukhari)


Allah Tabaraka wata’ala berfirman (hadits Qudsi) : “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.
(HR. Muslim)

Barangsiapa ingin do’anya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.
(HR. Ahmad)

Abu Dzarr ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah SAW berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka. Nabi SAW lalu berkata, “Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan ? tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh.”. Para sahabat bertanya, “Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala ?” nabi menjawab, “Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa ?  Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala”.
(HR.Muslim)

                                   
Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu.
(HR. Ahmad)
 Seorang hamba Aku sehatkan tubuhnya dan Aku perluas baginya mata pencahariannya dan berlalu lima tahun tidak berhaji kepada rumahku maka dia akan kehilangan (pemberian-Ku).
(HR. Ahmad)

Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezki) hendaklah memanfaatkan kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu akan ditutup baginya.
(HR. Asyahab)

Seorang yang kurang amalan-amalannya maka Allah akan menimpakannya dengan kegelisahan dan kesedihan.
(HR. Ahmad)

Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari merkipun sedikit.
(HR. Al Bukhari)
Yang paling pandai bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling pandai bersyukur kepada manusia.
(HR. Athabrani)

 Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharam-kan rezki baginya disebabkan dosa yang diperbuat-nya.
(HR. Atthirmidzi dan Al Hakim)

Barangsiapa memperbanyak istigfar maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya dan memberinya rezki dari arah yang tidak diduga-duganya.
(HR. Abu Dawud)

Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah.
(HR. Athabrani)

Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezkinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharian-mu. Apabila datangnya rezki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya.
(HR. Abudzar dan Al Hakim)


Biarlah manusia saling memberi rezki kepada yang lainnya.
(Al Baihaqi)

Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezki yang disalurkan Allah untuknya.
(HR. Al Hakim)

Apabila seorang meninggalkan doa bagi kedua orangtuanya maka akan terputus rezkinya.
(HR. Adailami)

Barangsiapa melakukan pemborosan (royal dan tabzir) maka Allah akan mencegahnya dari perolehan (rezki-nya).
(HR. Asysyihab)
Telah sukses orang yang beriman dan memperoleh rezki yang kecil dan hatinyapun akan disenangkan Allah dengan pemberian-Nya itu.
(HR. Muslim)

Barangsiapa ridho dengan rezki yang sedikit dari Allah maka Allah akan ridho dengan amal yang sedikit dari dia, dan menanti-nanti (mengharap-harap) kelapangan adalah suatu ibadah.
(HR. Al Bukhari)

Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberian-Nya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberian-Nya maka Allah tidak akan memberinya berkah.
(HR. Ahmad)

Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang hendaklah dia pergunakan pertama kali untuk dirinya dan keluarganya.
(HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar