Senin, 03 Juni 2013

BAGIAN 8 - Mempersiapkan diri untuk menyongsong hidayah ALLAH SWT

Dalam kondisi yang resah manusia biasanya mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi untuk mencari jalan keluar-nya.  Manusia akan meminta pertolongan di luar kemampuan dirinya.
Yang tidak kuat imannya, maka akan tergelincir terbawa bujukan-bujukan syaitan yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk   menjauhi dan mengingkari Allah SWT. Apabila terjadi demikian maka dia telah memilih jalan yang sesat yang biasanya hanya memberikan kesenangan sesaat.
Sebagai Muslim, kita dalam  kondisi resah dan mengalami kesulitan untuk mengatasinya sudah tentu harus tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, yaitu tetap memohon hidayah (petunjuk/per-tolongan) dari Allah SWT.

Firman Allah :

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. 
(Al-Baqoroh ayat 153)

 
Sabar adalah mengendalikan nafsu untuk dapat menerima apa yang telah menjadi ketentuan Allah SWT dengan sikap rasa penuh keikhlasan dan tabah, sehingga kita tetap tenang. Dengan ketenangan maka pikiran kita akan jernih dan akan mengarah ke hal-hal yang positip.
Mengerjakan sholat artinya melaksanakan perintah Allah SWT. Dalam sholat, kita melak-sanakan dzikir dan berdo’a, sebagai perwujudan dari pengakuan, bahwa kita ini lemah di hadapan Allah SWT. Dengan sholat kita bersimpuh di hadapan-Nya untuk memohon petunjuk-Nya.

Yang perlu diperhatikan pula adalah apakah kita telah mempersiapkan diri untuk menyongsong hidayah dari Allah SWT ? Karena bagaimanapun juga setelah memperoleh hidayah dari Allah SWT itu bukanlah suatu hal yang mulus, akan tetapi masih tetap dalam koridor sebagai cobaan dan ujian dari Allah SWT. Apabila kita belum mempersiapkan diri, maka ketika hidayah dari Allah SWT datang dan kita belum siap menyongsongnya, maka akan sia-sialah jadinya dan akan lewat begitu saja.
Demikian juga walaupun kita telah siap menyongsongnya pada kesempatan pertama akan tetapi apabila kita tidak dapat memeliharanya selama menjalaninya, maka sudah tentu  akan putus di tengah jalan dan sudah tentu hasilnya tidak akan sesuai dengan yang kita harapkan.
Oleh karena itu di dalam  memohon hidayah dari Allah SWT itu kita harus mempersiapkan diri untuk  menyongsongnya dan siap untuk memeliha-ranya, agar hasil yang diperoleh akan sesuai dengan yang kita harapkan.
Mempersiapkan diri itu tiada lain adalah dengan tetap berpedoman pada pedoman yang diberikan Allah SWT seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Caranya adalah dengan selalu/sering membaca, mempelajari dan mengkajinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar